Senin, 27 Juni 2011

ISRA MI'RAJ 2011 (Bagian 2)

III. Peristiwa Mi’raj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):

Didatangkan Mi’raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibril naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).


Lalu Jibril a.s membawaku naik ke mi'raj pertama. Ketika Jibril a.s meminta agar dibukakan pintu, terdengar suara bertanya: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Lalu dibukakan pintu kepada kami.

Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di kirinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Ketika aku bertemu dengan Nabi Adam a.s, beliau menyambutku serta mendoakan aku dengan kebaikan.

Seterusnya aku dibawa naik ke mi’raj kedua. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu.
Terengar suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Isa bin Mariam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan.
“Marhaban nabi yang saleh” Dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Isa
Aku melihaat Isa bertubuh sedang, kulitnya putih kemerahan bagaikan orang yang baru keluar dari pemandian,


Aku dibawa lagi naik mi’raj ketiga. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu.
Terdengar suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Yusuf a.s ternyata dia telah dikaruniai kedudukan yang sangat tinggi. Dia menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan.
“Marhaban nabi yang saleh” Dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa.

Aku dibawa lagi naik ke mi’raj keempat. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu.
Terdengar suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus?’Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Idris a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Nabi Idris berkata: “Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh” Lalu aku tanya kepada Jibril: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris.
Allah s.w.t berfirman: Dan kami telah mengangkat ke tempat yang tinggi derajatnya.

Aku dibawa lagi naik ke mi'raj kelima. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu.
Terdengar suara bertanya lagi: Siapakah engkau?  Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus?  Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Harun a.s dia menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. “Marhaban nabi yang saleh”
Dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Harun.

Aku dibawa lagi naik ke mi'raj keenam. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu.
Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus?Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Musa a.s dia menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan.
Nabi Musa menyambut : “Marhaban nabi yang saleh”
dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa. Aku melihat Musa seorang yang coklat rupanya, tinggi dan keriting rambutnya, kurus, seperti orang dari suku Syanu’ah,

Aku dibawa lagi naik ke mi'raj ketujuh. Jibril a.s meminta supaya dibukakan.
Terdengar suara bertanya lagi: Siapakah engkau?  Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu?  Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus?  Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur. Begitu luasnya setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat, yang setelah keluar mereka tidak kembali masuk.  Aku melihat bahwa aku sangat menyerupai Ibrahim.
Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda,
‘Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha’if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga yaitu lLAH HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAh’
Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda,
‘Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu:
SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- ‘ALIYYIL-’AZHIM.
Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sebatang pohon dalam surga’
Setelah melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
Aku dibawa lagi naik ke mi’raj kedelapan. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu Sidrat al-Muntahā.
Sidrat al-Muntahā (Arab: سدرة المنتهى‎ , Sidratul Muntaha) adalah sebuah pohon bidara yang menandai akhir dari langit/Surga ke tujuh, sebuah batas dimana makhluk tidak dapat melewatinya,
Dari Anas bin Malik, dari Malik bin Sha’sha’ah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Diapun menyebutkan hadits Mi’raj, dan di dalamnya: “Kemudian aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha”. Lalu Nabiyullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengisahkan: “Bahwasanya daunnya seperti telinga gajah dan bahwa buahnya seperti bejana batu”.
[Hadits telah dikeluarkan dalam ash-Shahihain dari hadits Ibnu Abi Arubah. Hadits riwayat al-Baihaqi (1304). Asal hadits ini ada pada riwayat al-Bukhari (3207) dan Muslim (164)]


Peristiwa di Sidratul Muntaha bagi Muhammad

1. Melihat bentuk asli Malaikat Jibril
 “ Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (An-Najm 53:13) ”
Asy-Syaibani berkata:
‘Aku menanyai Zirr bin Hubaisy tentang firman Allah Azza wa Jalla {maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (an-Najm, 53: 9)}. Dia menjawab: “Telah mengabariku Ibnu Mas’ud bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melihat (bentuk asli) Jibril. Ia memiliki enam ratus sayap.”‘
[Hadits riwayat Muslim (174), Kitab Iman, Bab tentang Penyebutan Sidratul Muntaha]

2. Melihat Tuhan
Dikatakan pula bahwa Muhammad telah melihat Allah yang berupa cahaya. Untuk hal ini terdapat beda pendapat di kalangan ulama, apakah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah melihat Tuhannya? Jika pernah apakah beliau melihat-Nya dengan mata kepala atau mata hati?
Dari Abu Dzar, ia berkata:
‘Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: “Apakah paduka melihat Tuhan paduka?”. Ia menjawab: “Cahaya. Bagaimanakah aku melihat-Nya?”
[Hadits riwayat Muslim (178.1)], Kitab al-Iman, Bab Tentang Sabdanya “Bahwasanya aku melihat-Nya sebagai cahaya” dan Tentang Sabdanya “Aku telah melihat cahaya”.
Dari Abdullah bin Syaqiq, ia telah bersabda:
‘Aku bertanya kepada Abu Dzar: “Seandainya aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, pasti aku akan menanyainya.” Lantas dia berkata: “Tentang sesuatu apa?” Aku akan menanyainya: “Apakah baginda melihat Tuhan baginda?” Abu Dzar berkata: “Aku telah menanyainya, kemudian beliau jawab: ‘Aku telah melihat cahaya’.”  [Hadits riwayat Muslim (178.2)], Kitab al-Iman, Bab Tentang Sabdanya “Bahwasanya aku melihat-Nya sebagai cahaya” dan Tentang Sabdanya “Aku telah melihat cahaya”.

3. Mendapat Perintah Sholat 5 Waktu
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: ‘Nabi kalian Shallallahu Alaihi wa Sallam diperintah lima puluh kali salat (sehari semalam), kemudian beliau meminta keringanan Tuhan kalian agar menjadikannya lima kali salat’
[Hadits riwayat Ibnu Majah (1400) dengan redaksi di atas, dan Ahmad (2884). Menurut al-Albani, hadits ini hasan lighairih]
Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud:
Dari Abdullah (bin Mas’ud), ia telah berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diisrakan, beliau berakhir di Sidratul Muntaha (yang bermula) di langit keenam. Ke sanalah berakhir apa-apa yang naik dari bumi, lalu diputuskan di sana. Dan ke sana berakhir apa-apa yang turun dari atasnya, lalu diputuskan di sana.”
Ia berkata: “Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diberi tiga hal: Diberi salat lima waktu dan diberi penutup Surah al-Baqarah serta diampuni dosa-dosa besar bagi siapapun dari umatnya yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”.
[HR Muslim (173) dengan redaksi di atas, at-Tirmidzi (3276), an-Nasai (451), dan Ahmad (3656 & 4001)]

IV. Sesudah  Mi’raj
Rasulullah S. A. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mi’raj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu’alam. (Sumber : Kitab Jam’ul-Fawaa`id)

ISRA MI'RAJ 2011 (Bagian 1)


Assalamu'alaikum semuanya.... hari ini adalah adalah hari-hari awal aku liburan sekolah. Banyak sekali hal-hal yang bisa aku lakukan dirumahku, dan semuanya adalah kegiatan yang aku sukai. Mulai dari bermain dengan teman sepermainan, dengan adik-adikku, jalan-jalan pagi, chatting dengan teman sekolah, menggambar, menulis cerita (itu hobiku loh...) dan buaaanyaak lagi.
Pada tanggal 29 Juni 2011 nanti adalah hari besar islam peristiwa ISRA MI'RAJ RASULULLAH SAW atau yang lebih dikenal dengan perayaan "Rajaban".  Berkenaan dengan peristiwa itu, aku jadi penasaran dan mulai mencari tahu tentang peristiwa Isra Mi'raj itu dari buku-buku agama milik kakek dan browsing di internet. Tulisan ini aku bagi menjadi 2 bagian, karena memang banyak penjelasannya


Isra dan Mi’raj adalah 2 peristiwa yang berbeda.
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.
Mi’raj adalah peristiwa Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Untuk lebih jelasnya, tulisan ini akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian, supaya teman-teman lebih mudah membaca tentang isra mi’raj ini.

I. Sebelum Isra dan Mi’raj

Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika’il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan “khatimin nubuwwah”. Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan “Israk' itu.

Dari Anas bin Malik r.a katanya:
Pada suatu malam, terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, ia membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.
Dan aku telah dibawakan Buraq, yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari himar tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut menyentuh bumi.
Nabi bersabda lagi: Tanpa membuang waktu, aku menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi.
Kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat dua rakaat.

II. Peristiwa Isra’ (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):

Sepanjang perjalanan (isra) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibril dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan sholat sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat itu ialah:
1.Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah.
2.Bukit Tursina, yaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah;
3.Baitul-Laham (tempat Nabi ‘Isa A. S. dilahirkan);
Dalam perjalanan itu juga Nabi Muhammad menghadapi gangguan jin ‘Afrit namun berhasil dihalau dengan api jamung. Setelah itu Nabi Muhammad menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :
- Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad “Fisabilillah” yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
- Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Masyitoh (tukang sisir rambut anak Fir’aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir’aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir’aun sebagai Tuhan).
- Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).
- Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.
- Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
- Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril: Itulah orang yang makan riba`.
- Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
- Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.
- Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
- Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
- Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan berbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.
- Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang menyia-nyiakan umurnya sampai ke tua.
- Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.
Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sholat dua rakaat dengan seluruh para Nabi dan mursalin menjadi makmum.
Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat. “Engkau telah memilih fitrah”

Bersambung .... ISRA MI'RAJ 2011 (Bagian 2)

Sabtu, 25 Juni 2011

HAFLAH IMTIHAN SD ISLAM AL-GHOZALI PURWAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011




Hari ini adalah hari pelaksanaan Haflah Imtihan SD Islam Al-Ghozali Purwakarta Tahun Ajaran 2010/2011.  Seperti pada pelaksanaan Haflah Imtihan tahun-tahun sebelumnya, acara ini dilaksanakan di  Gedung Sekolah SD Islam AL-Ghozali.


 
Pada acara ini akan ditampilkan aneka kreasi santriwan dan santriwati yang tergabung dalam kegiatan Ekstrakulikuler masing-masing. Didepan tenda acara, para tamu disambut dengan Pondokan Degung yang disajikan dan dimainkan langsung oleh para Santri Grup Degung.  Dan disampingnya juga terdapat Stand Buku-buku Islami .
 
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan dipandu oleh dua orang MC.  Dimulai dengan pembacaaan ayat suci Al-qur’an dan terjemahnya oleh santri kelas  4.  Lalu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yang diselingi oleh kreasi santri kelas 1 dan 2. Dalam acara ini juga dilakukan pembacaan prestasi yang telah diperoleh oleh para santri sepanjang tahun ajaran 2010/2011, baik itu prestasi di sekolah, maupun di luar sekolah. Banyak sekali piala yang terpajang didepan panggung yang akan dibagikan kepada para santri yang berprestasi.
 
Aku dan teman-teman sangat senang melihat tari-tarian yang dibawakan oleh adik-adik kelasku di kelas 1, 2 dan 3.  Kelas 4 sendiri menampilkan demo permainan organ/piano secara langsung, permainan pianika, dan grup degung penyambut tamu.  Ada juga permainan angklung, peragaan busana serta PIDATO TIGA BAHASA yaitu bahasa ARAB, INGGRIS dan SUNDA yang dibawakan secara bergantian.
 
 Yang paling berkesan menurutku adalah ketika disajikan “Praktek Sholat Jenazah” oleh para santri Kelas 3.  Dengan adanya praktek sholat jenazah ini, kami para santri dan para orang tua santri yang menyaksikan diingatkan kembali untuk selalu rajin beribadah.  Suasana haru dan kagum mengiringi peragaan sholat jenazah ini.  Bagaimana tidak, dizaman sekarang ini, banyak orang yang mengaku dirinya muslim tetapi tidak tahu akan tahu tata cara sholat jenazah.  Mereka hanya tahu tradisi melayat tanpa merasa perlu untuk memberikan do’a yang sesungguhnya dengan sholat jenazah.

 
 Ada juga demo “Tahfidzul Qur’an” oleh santri kelas 4 dan 5 yang membuat para penonton kagum. Dibacakan juga siswa-siwa  berprestasi “the BIG THREE” tiap-tiap kelas. Kami bertepuk tangan memberikan semangat kepada mereka yang berprestasi. 
Sedih juga sih, soalnya aku tidak mendapatkan piala, hu…hu…hu… . Tapi ngga apa-apa lah, dulu waktu kelas 1 aku juga pernah Rangking  1 di kelas, dan dapat piala bergilir…tapi sekarang sudah berpindah tangan kepada Rangking 1 yang baru.
Acara-acara terakhir adalah pembacaan daftar wisudawan-wisudawati tahun ajaran 2010/2011 yang diiringi dengan persembahan lagu-lagu dari wisudawan/wati. Penyematan medali untuk wisudawan/wati dimulai dengan acara penyematan secara simbolik oleh Bapak Kepala YAYASAN IQRO PURWAKARTA dan Ibu Kepala SD Islam Al-Ghozali.  Para wisudawan/wati dan orang tua mereka merasa sangat terharu ketika acara ini.
Setelah acara imtihan ini, dilanjutan dengan pembagian Rapot di kelas masing-masing.  Aku sendiri langsung pulang ke rumah bersama adik-adikku karena sudah terlalu lelah sejak pagi di sekolah.  Rapotku dan adik diambilkan oleh mamah. 

Aku sangat senang, karena nilai-nilai dirapotku banyak mengalami peningkatan.  Akhirnya aku bisa berliburrrrr…… aaah, senangnya……. Sampai jumpa di tahun ajaran baru ya..!

Kamis, 23 Juni 2011

KARNAVAL SD ISLAM AL-GHOZALI dan TK ISLAM IQRO PURWAKARTA




Hari ini aku senang sekali, karena aku dan adikku akan mengikuti kegiatan Karnaval SD Islam Al-Ghozali dan TK IQRO Purwakarta.  Kegiatan karnaval ini masih merupakan rangkaian agenda kegiatan dalam rangka Haflah Imtihan Yayasan IQRO Purwakarta.  Bersamaan itu pula, di Gedung Sekolah juga diadakan Lomba Kreasi Tumpeng Antar Kelas.

Kegiatan karnaval diikuti oleh semua santri/siswa dan Guru, tanpa terkecuali. Termasuk juga adik-adik dari TK IQRO. Setiap kelas sudah dibagi-bagi dalam kelompok yang disebut “Kafilah”.
 Aku sendiri masuk dalam Kafilah Olah Raga, dengan Kostum Bulutangkis. Sedangkan adikku memakai pakaian Muslim Trendy.



Pembagian Kafilah antara lain :

-DRUMBAND sebagai Pengiring Utama
-         -Kafilah Pembawa Spanduk karnaval dan penyeru -Kebaikan, lengkap dengan spanduk islami
-          -Kafilah “Daur Ulang” alias Go Green dengan tema pakaian dari Koran/barang bekas
-         - Kafilah “Budaya Indonesia” dengan aneka pakaian adat Indonesia
-    Kafilah “Professional’ dengan aneka pakaian berbagai profesi seperti: dokter, polisi, tentara, pelaut, perawat, dll
-          -Kafilah “Campur Sari” dengan aneka baju unik
-          -Kafilah “Olah Raga” dengan cabang-cabang olah raga
-          -Kafilah TK IQRO : adik-adik dari TK IQRO dengan pakaian Wisuda Lengkap
-          Dan lain-lain
 
 
Rombongan Karnaval ini juga didampingi oleh Bapak-bapak Polisi lalu-lintas dan tiga buah mobil Ambulans serta para staf Guru SD Islam Al-Ghozali dan Guru TK Islam IQRO Purwakarta.
Perjalanan Karnaval dimulai dari Keluar Gedung Sekolah Yayasan IQRO PURWAKARTA, Lalu menyusuri Jl. Ibrahim Singadilaga, Sampai pertigaan Pasar Mambo, belok kanan, Dilanjutkan Ke-Sepanjang  jalan Jendral Sudirman sampai dengan pertigaan (Lampu merah-Pertokoan GIANT), Masuk Jl. Taman Pahlawan, Lalu masuk ke Jl. Ibrahim Singadilaga dan kembali ke Gedung Sekolah.
Sepanjang perjalanan karnaval, para santri mengikuti dengan hati senang dan riang gembira. Hal tersebut membuat kami tidak merasakan kelelahan karena menempuh perjalanan yang panjang. Di tengah perjalanan (pertigaan pasar Mambo), rombongan SD berpisah dengan rombongan adik-adik TK.  Hal tersebut karena kecepatan perjalanan kami yang berbeda, sehingga adik-adik TK tertinggal jauh di belakang.





Karnaval ini bukan hanya sekedar jalan-jalan tanpa makna, karena kami juga membawa berbagai spanduk yang berisi seruan kepada kebajikan dan amal Islami.


Hal tersebut membuat kami semakin bangga bersekolah di Sekolah Islam. Capek siiiih….tapi hati kami sangat senang. Apalagi sesampainya di sekolah kami dihidangkan dengan aneka makanan tradisional yang telah disediakan para orang tua murid untuk kami di tiap-tiap kelas, menyertai Lomba Kreasi Tumpeng.