Rabu, 29 Februari 2012

KABAR DARI GALUNGGUNG



Temans, berikut ini adalah kabar tentang kondisi dan suasana Gunung Galunggung yang aku ambil dari Okezone.com (http://news.okezone.com/read/2012/02/13/340/574875/status-gunung-galunggung-naik-jadi-waspada)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Galunggung yang berlokasi antara Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat, naik dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II).
Petugas pos pengamatan Gunung Galunggung (Dok: Sindo TV)
Pengamatan dan penyelidikan PVMBG dalam kurun 1 Januari hingga 9 Februari 2012 menyebutkan secara umum gunung sering tertutup kabut. Kegempaan yang terekam sejak Januari hingga 9 Februari 2012 adalah pada 1-31 Januari 2012 terekam 16 kali gempa vulkanik dalam (VA) dengan amplituda maksimum 2-16 milimeter, satu kali gempa tektonik lokal (TL), dan 47 kali gempa tektonik jauh (TJ).
Sejak Januari hingga 8 Februari 2012 teramati adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Galunggung ditandai dengan makin meluasnya bualan air dan perubahan warna pada air danau kawah. Pada 5 Februari dan 8 Februari 2012 terjadi peningkatan suhu air danau kawah 13 derajat celsius.
Pada periode 1-11 Februari 2012, terekam 11 kali VA dengan amplituda maksimum 2-6 milimeter, 35 kali TJ. 
Kabid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Toto Hendrasto mengatakan status gunung dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu naik sejak Minggu 12 Februari kemarin pukul 15.00 WIB.

PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Galunggung maupun pengujung, supaya tidak beraktivitas di radius 0,5 kilometer dari kawah aktif.  Masyarakat di sekitar gunung diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Galunggung dan harap selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.

Selain itu, BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut disarankan selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Galunggung yang ada di Desa/Kecamatan Padakembang, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya atau PVMBG.

Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan, visual dan suhu air danau kawah serta analisis data tersebut maka terhitung sejak 12 Februari 2012 status kegiatan Galunggung dinaikkan dari Normal menjadi Waspada.


GUNUNG GALUNGGUNG


Assalamu’alaikum Temansz… Kali ini Putri mau menuliskan tentang kabar adanya tanda-tanda bahwa Gunung Galunggung akan meletus. Kalian tahu dimana gunung Galunggung itu?? Yups! Gunung Galunggung terletak di kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat tempat tanah leluhur orangtuaku. Gunung Gaunggung merupakan salah satu ikon kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Karena Pemandangan di Gunung Galunggung sangat indah dan terdapat tempat pemandian air panas dari alam yang sangat berguna bagi kesehatan.


Saat ini masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Tasikmalaya sedang resah dan gelisah dengan adanya berita bahwa Gunung Galunggung menunjukkan tanda-tanda akan meletus. Karena letusannya yang terdahulu sangat “dahsyat” dan terdengar ke berbagai penjuru dunia dimana saat terjadi letusan pesawat terbang British Airways melakukan pendaratan darurat di Jakarta (1982). Hal tersebut dilakukan karena salah satu mesin jetnya ada yang mati akibat kemasukan abu vulkanik.

Gunung Galunggung terakhir kali meletus pada 5 April 1982 hingga 8 Januari 1983. Saat itu menghasilkan cendawan tinggi berwarna hitam dengan ketinggiannya letusan diperkirakan mencapai ketinggian 10 kilometer. 

Lahar Panas yang turun dari atas gunung menggenangi lembah
Letusannya menghancurkan kubah lava yang terbentuk sejak terakhir kali meletus pada 1918. Akibat letusan, muncullah air yang membentuk danau. Adanya danau ini membuat efek bahaya letusan tersendiri.  Jika volume air di danau Gunung Galunggung 7,1 juta ton meter kubik, maka jarak lahar panas akan menjangkau 5,5 kilometer. Jika volume air 2,9 juta ton meter kubik jangkauan mencapai 2,7 kilometer, dan jika volumenya kurang dari 1 juta ton meter kubik, ternyata jangkauan letusan hanya sampai 1,9 kilometer.


Letusan Gunung Galunggung
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Galunggung
Letusan Gunung Galunggung tahun 1982 disertai Petir

Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan 1822. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.

Letusan Gunung Galunggung 1918
Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5 mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440 m yang kemudian dinamakan gunung Jadi.


Letusan Gunung Galunggung 1982-1983
Kronologi letusan dilakukan berdasarkan pantauan warga khususnya aparat desa yang menyampaikan laporan ke Badan Geologi. Saat itu laporan terjadinya gejala letusan Gunung Galunggung mulai terjadi sejak Oktober 1981 hingga Januari 1982Namun, belum diketahui tahapan status yang terjadi saat letusan 1982. Pasalnya, waktu itu penghitungan dilakukan secara manual. Berbeda dengan saat ini yang memiliki alat-alat canggih untuk mengukur aktivitas gunung berapi.

Dalam empat bulan sebelum ledakan saat itu, sudah terjadi gempa. Pada April 1982 suasana di Cipanas (puncak) sudah terjadi beberapa kali getaran. Jalanan menuju puncak juga tampak bekas tembakan-tembakan vulkanik yang berceceran. Sedangkan suasana di sekitar gunung juga terasa panas.  Dua hari sebelum meletus, ada petugas  yang mengontrol gunung. Ternyata di sana sudah muncul asap. Maka esoknya (5 April), meletus, (Sumber: PikiranRakyat Online/Kepala Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jabar, A Djumarma Wirakusumah)
Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
Lava yang memenuhi perkampungan

Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya. Pada masa tersebut juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir Galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir Galunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun jaringan jalan Kereta Api dari dekat Station KA Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta. Letusannya juga membuat British Airways Penerbangan 9 tersendat, di tengah jalan.

Proses terjadinya Gunung Galunggung sebenarnya terjadi sejak 4.000 tahun lalu. Pembentukan gunung api tersebut berawal dari letusan besar dari Gunung Guntur (kini namanya Galunggung).

 “Dulunya Gunung Galunggung adalah Gunung Gede yang puncaknya Kawah Guntur. Ini berbeda dengan Gunung Gede di Garut. Kawah Guntur merupakan tempat magma. Di tempat tersebutlah berlangsung pembentukan lava atau lahar Galunggung, termasuk pembentukan awan.

Nah temanz, itulah yang bisa aku tuliskan tentang apa dan bagaimana jika gunung Galunggung meletus. Tentu saja, aku menulisnya dibantu sama penulis yang lain dalam blog ini. Oh iya, dari tulisan ini pasti banyak kata-kata yang kurang teman-teman mengerti. 
Nih dia nih contekannya:
Magma : lelehan batuan pada kerak bumi yang sangat panas
Lava: bahan vulkanis yang keluar dari letusan gunung
Lahar: lumpur batu yang keluar dari kawah gunung merapi
Kawah: bagian puncak gunung berapi yang dilalui letusan gunung berapi yang berupa lekukan

Nantikan tulisanku berikutnya ya, tentang Kabar dari Galunggung