Putri lagi siap-siap nonton di Planetarium |
Di Ibukota ini, ada 3 tempat bersejarah yang kami kunjungi, yaitu
1. 1. PLANETARIUM di kompleks Taman Ismai Marzuki
2. 2. Masjid Istiqlal
3. 3. Museum Fatahillah
Maka itu, tulisan inipun akan terbagi atas 3 bagian, supaya teman-teman tidak bosan membacanya.
Planetarium adalah Tempat yang paling pertama kami kunjungi. Disini kami diperkenalkan pada alat-alat yang berhubungan dengan penjelajahan benda-benda langit. Atau lebih dikenal dengan ilmu perbintangan (astronomi)
Fasilitas yang tersedia yang paling mengagumkan adalah gedung pertunjukan utama. Yaitu sebuah gedung dengan atap kubah setengah bola bergaris tengah 22 meter. Kapasitas sekitar 330 kursi, penonton dapat melihat peragaan/simulasi langit baik langit siang maupun malam hari. Wajah langit tiruan ini diproyeksikan ke kubah di atas penonton melalui proyektor Universarium Model VIII.
Aku sangat kagum dengan gedung ini. Disini kami melihat pertunjukan utama pengetahuan benda-benda langit seperti melihat langit sungguhan. Waaah… hebat betul yang membuat gedung dan pertunjukan ini. Saat pertama kali kami mulai menyaksikan pertunjukan, aku merasa seperti menatap langit sungguhan. Oh iya, supaya lebih jelasnya, yuk kita telusuri lagi tentang Planetarium ini !
Sejarah Planetarium Jakarta (http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/3779)
Planetarium Jakarta dibangun oleh Pemerintah Indonesia mulai tahun 1964 atas gagasan Presiden Soekarno. Pada waktu itu Presiden sangat mengharapkan rakyat Jakarta pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya sedikit demi sedikit akan meningkat pengetahuannya mengenai benda-benda langit, gerhana, tata surya, galaksi dan sebagainya.
Berkat dana yang disumbangkan oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia, gedung Planetarium dapat dibangun, sedangkan peralatannya yang berupa proyektor dan teropong bintang buatan pabrik Carl Zeiss Jena dibeli dengan dana yang dihimpun oleh pemerintah.
Planetarium diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tanggal 10 Nopember 1968 bersamaan dengan diresmikannya PKJ-Taman Ismail Marzuki. Tanggal 1 Maret 1969 Planetarium resmi dibuka untuk umum dan sejak itu masyarakat ibukota merasa memiliki satu-satunya sarana penambah pengetahuan dan rekreasi.
Planetarium diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tanggal 10 Nopember 1968 bersamaan dengan diresmikannya PKJ-Taman Ismail Marzuki. Tanggal 1 Maret 1969 Planetarium resmi dibuka untuk umum dan sejak itu masyarakat ibukota merasa memiliki satu-satunya sarana penambah pengetahuan dan rekreasi.
Pada tahun 1996, Badan Pengelola Planetarium & Observatorium melakukan pemutakhiran peralatan pertunjukan dan renovasi pada bangunan sambil melanjutkan penyempurnaan gedung. Karena itulah terjadi penggantian proyektor utama dengan peralatan canggih yang dapat dikontrol sepenuhnya dengan program komputer. Planetarium serasa lahir kembali dengan tenaga dan semangat baru yang siap menghadapi tantangan dan harapan dari khalayak masa sekarang dan yang akan datang.
Di Planetarium ini ada 3 teleskop yang memungkinkan mengadakan kegiatan pengamatan benda langit sebagai fungsi ke-observatorium-annya. Baik dalam bentuk penelitian (observasi ilmiah skala kecil), kegiatan khusus untuk masyarakat umum/awam (peneropongan umum), maupun gabungan keduanya sebagai partisipasi aktif untuk memupuk minat masyarakat. Dalam hal ini, fungsi Planetarium & Observatorium adalah sebagai tempat wisata pendidikan (edutainment: pendidikan dan hiburan). Lainnya adalah bimbingan karya tulis, membina kerja sama dengan instansi lain seperti Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung, Observatorium Bosscha Lembang, LAPAN, Departemen Agama, serta tidak lupa untuk membina organisasi amatir astronomi dimana siapapun dapat bergabung didalamnya (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta/HAAJ).
Judul film (http://id.wikipedia.org/wiki/Planetarium_dan_Observatorium_Jakarta)
Planetarium dan Observatorium Jakarta menyajikan 9 judul film yang diputar secara bergantian. Setiap pertunjukkan berlangsung selama kurang lebih 60 menit dengan narasi yang disampaikan secara langsung dan diiringi suara musik. Berikut adalah judul film yang disajikan di planetarium:
- Tata Surya, berisi pengenalan tentang Tata Surya dan perkembangan pemahaman manusia tentang alam semesta.
- Penjelajah Kecil di Tatasurya, membahas tentang komet, asteroid, materi antarplanet dan benda-benda lain yang sering disebut sebagai penjelajah kecil di tatasurya.
- Pembentukan Tata Surya, membahas tentang berbagai teori percobaan yang dilakukan untuk menyingkap tabir pembentukan Tata Surya.
- Planet Biru Bumi, membahas tentang Bumi dan asal-usulnya.
- Dari Ekuator Sampai ke Kutub, berisi tentang penampakan dan gerak harian benda langit yang terlihat dari Bumi.
- Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, membahas tentang peristiwa gerhana, termasuk mitos-mitos yang menyertainya.
- Galaksi Kita Bima Sakti, membahas tentang galaksi Bima Sakti.
- Riwayat Hidup Bintang, membahas tentang proses kelahiran, perkembangan, dan kematian sebuah bintang.
- Bintang Ganda dan Bintang Variabel, membahas tentang sistem Bintang.
Nah, cukup dulu untuk tulisanku tentang planetarium ini. Masih ada 2 tulisan lagi, yakni tentang masjid Istiqlal dan Museum Fatahillah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar