Assalamu’alaikum temans… aku akan mengulas
tentang sinetron kesayangan Faris adikku, yaitu: “Serial TENDANGAN SI
MADUN”. Adikku memang sangat menyukai
sinetron ini, karena tokoh utamanya adalah anak laki-laki yang gemar bermain
bola bernama MADUN. Sinetron ini banyak memberikan contoh-contoh permainan bola
yang sangat bervariasi. Permainan
bolanya sangat bagus, karena tokoh utama dari serial ini memang ASLI PEMAIN
BOLA BERPRESTASI. Namanya YUSUF
MAHARDIKA PUTRA LINGGA.
Serial TENDANGAN SI MADUN bercerita tentang perjalanan hidup Muhammadun alias Madun 11
tahun (Yusuf Mahardika) dalam memperjuangkan cita-citanya untuk menjadi seorang
pemain bola. Bapaknya, H. Safe’i 40 tahun (Asrul Dahlan) yang guru ngaji
keturunan Medan itu sangat ingin anaknya menjadi seorang kyai atau ustadz.
Karena itu Safe’i selalu menghalangi upaya Madun menggapai cita-citanya itu.
Bagi dia, pilihn untuk Madun hanya satu, yaitu jadi seorang ahli agama. Emaknya
Madun, yaitu Kirana (Savira) yang asli Betawi menjadi serba salah. Satu sisi
dia harus patuh pada suami yang anti bola,tapi disisi lain diapun tidak ingin
menghalangi Madun mewujudkan cita-citanya. Dia tahu Madun sangat mencintai
bola.
Dalam kesehariannya, Madun mempunyai banyak
teman. Seperti biasanya, sebuah cerita tidak akan seru kalau tidak tokoh
antagonisnya. Dalam serial ini, tokoh
antagonisnya adalah seorang anak laki-laki teman sepermainan Madun yang iri
dengan kepandaian Madun bermain bola. Namanya Martin (Baron Yusuf). Berbeda
dengan Madun, Martin sangat didukung oleh ayahnya yang seorang duda (Udin
Nganga) dalam mewujudkan ambisinya menjadi pemain bola. Udin tak segan-segan mengeluarkan biaya untuk
mendatangkan pelatih professional bagi anaknya. Udin sangat antipati pada Safe’I
dan menganggap musuh bebuyutan. Tapi adik Martin, Zaenab ( Audrey Nasution )
menyukai Madun. Udin selalu berusaha menjauhkan Zaenab dari Madun. Kedekatan
Zaenab dan Madun membuatnya semakin membenci Safe’i. Safe’i dengan sikap
tawadu/rendah hati tetap memperlakukan Udin sebagai sahabat.
Dalam perjalanannya mewujudkan impian menjadi
pemain bola professional, Madun mendapatkan persaingan dan tantangan dari
Martin. Karena Martin sangat didukung oleh ayahnya dan berlatih dengan pelatih yang
didatangkan khusus bagi Martin dan Timnya.
Namun demikian, talenta dan kesederhanaan Madun dan usaha keras dalam
berlatih, membuat Madun selalu lebih unggul dalam bermain bola. Martin
seringkali menggunakan cara-cara yang tidak baik untuk menjegal langkah Madun,
Martin dan ayahnya yang kaya raya seringkali mengiming-imingi uang kepada siapa
saja yang mau ikut dalam tim dan menjegal Madun.
Dalam sinetron ini sering ditampilkan sosok Madun
yang rendah hati dan rajin beribadah.
Kesenangannya bermain bola TIDAK MEMBUATNYA LUPA akan KEWAJIBAN SHALAT
LIMA WAKTU dan juga MENGAJI. Walaupun kemampuan bermain bolanya sangat bagus,
Madun TIDAK SOMBONG dan SELALU berusaha menolong temannya dalam hal
apapun. Kebencian ayah Madun pada bola,
tidak membuat Madun yang sangat menyukai bola ini menjadi anak yang durhaka
pada orang tua. Dengan sabar, Madun
berusaha mengikuti kemauan ayahnya.
Namun Madun juga sering mencuri waktu untuk bermain bola.
Sinetron ini mengajarkan kepada kita untuk selalu
berusaha mewujudkan cita-cita dengan rajin berlatih dan beribadah. Berbakti
kepada orang tua dan berteman dengan siapa saja tanpa memilih status social.
Aku sangat kagum sama Madun, soalnya dia sangat sabar dan tidak sombong. Walaupun cita-citanya ditentang keras oleh
ayahnya, Madun tetap semangat mewujudkannya. Dan Madun tetap menghormati
ayahnya. Banyaknya variasi permainan bola yang ditampilkan, membuat serial ini
selalu ditunggu oleh penonton, seperti Faris adikku. Kalau ada trik Madun yang
baru, ia akan selalu mencoba meniru. Teman-teman, contohlah si Madun yang baik
hati dan sabar. Jangan seperti si Martin yang suka marah-marah dan nakal…
Penasaran dengan pemeran Madun dan Martin ? tunggu tulisanku berikutnya ya…
Sumber : http://www.mdentertainment.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar